Jumat, 27 Januari 2012

::Sebab Siapa Kita::

Lihatlah cermin kita di waktu kecil
Ketika masih dalam ayunan dan pangkuan ayah bunda

Pengawasan yang penuh kasih sayang
Apa yang kita balas untuk setiap tetesan keringat dan air mata keduanya?

Kalaupun ada, tak akan pernah impas untuk dibayar, tak akan pernah terbayar…………
Pernahkah kita bertarung hidup dan mati untuk keduanya?

Tetapi, tanpa disadari orang tua, orang pertama yang pernah memperjuangkan bahkan seumur hidupnya, bertarung melawan ganasnya hidup ini, bergelut di kerasnya kehidupan ini……………
Demi kita anak – anaknya……………………..

Sebesar apapun balasan untuk keduanya, tak akan pernah sebanding dengan jasa – jasa yang mereka cucurkan dengan ikhlas, tanpa pamrih………………..

Lalu, ingatkah kita kepada pencipta yang membuat diri tiada menjadi ada di dunia fana……..

Mengapa kita pandai berterima kasih bila ada yang memberi uang atau harta benda, sedang terhadap Yang Memberi kehidupan , kita tidak pandai berterima kasih.

Kita senang bila ada yang membayar piutang pada diri,
Sedang Allah tidak memberi hutang kepada kita, walaupun Allah selalu memberi tanpa menganggap kita memiliki hutang kepadaNya….. ………….

Allah memberi lantaran kasih dan sayang-Nya, tanpa berharap imbalan apa apa………….
Setiap hamba beribadah kepada-Nya tak kan menambah derajat kerajaan-Nya, sekalipun kita bermaksiat kepada-Nya tak mengurangi derajat kerajaan-Nya ……..

Manusia diberi kedudukan yang mulia sebagai manusia, oleh Allah Yang Maha Pencipta, tetapi………… dapatkah hal ini disyukuri??

Manusia bergembira ketika diberi kesembuhan dari rasa sakit, tetapi kerap tak bersyukur di kala sehat
Sepatutnya, manusia memberikan budi baik kepada mereka yang berbuat baik………………..

Lalu, apa budi baik manusia kepada Yang Maha Baik?
Terlalu banyak hal yang diberi Allah tanpa manusia meminta sebelumnya……………….

Pernahkah merenungi…………………
Di balik semua nikmat – nikmat-Nya??

Siapa yang bekerja, di balik makanan yang kita makan?
Siapa Yang Maha menggerakkan, Yang Maha Menggerakkan langkah…………….

Dari mana kita bisa sembuh, dari mana kita memperoleh kesehatan?
Siapa kita, dan dari mana?

Allah demikian baiknya kepada kita, Dia beri yang kita minta, dan Dia beri pula yang tidak kita minta…..

Tapi ya ampuuuuuuun…………………
Untuk shalat lima kali sehari saja kita serasa tak kuasa, beraaaat.

Sekalinya shalat, tetapi dengan perasaan keterpaksaan dan shalat penuh kemalasan. Apa terima kasih kita? Apa budi baik kita kepada Allah ?

Tak pernahkah manusia mengingat, bila manusia hidup di atas tanah, kelak, akan kembali ke tanah

Padahal kita tidak suka dengan orang yang tak pandai berterima kasih, tidak suka dengan orang yang tak pandai membalas dihidupkan kembali di balik tanah.

Yabna aadama tas’alaa zhahrii wa mashiiruka fii bathnii.

Wahai anak Adam……..!! engkau berjalan di atas punggungku, sedangkan tempat kembalimu di dalam perutku!

Wa ta’sbii ‘alaa zharii wa tu’adzdzabu fii bathnii….

Engkau berbuat dosa di punggungku, sedangkan engkau akan disiksa di perutku………………….

Wa tadhhakuu ‘alaa zhahrii wa tabkii fii bathnii………

Engkau tertawa di atas punggungku, sedangkan engkau akan menangis di dalam perutku………!!

Wa tafrahuu fii zhahrii wa tahzanuu fii bathnii………..

Engkau bergembira di atas punggungku, sedangkan engkau akan bersedih di dalam perutku.

Wa tajma’ul maala ‘alaa zhahrii wa tandamu fii bathnii……!!

Engkau mengumpulkan harta di atas punggungku, sedangkan engkau akan menyesal di perutku……….!!

Wa ta’kulul haraama ‘alaa zhahrii wa ta’kulukad diidaani fii baathnii……..

Engkau memakan makanan yang haram di atas punggungku, sedangkan cacing-cacing akan memakanmu di dalam perutku…………….!!

Wa takhtaalu ‘alaa zhahrii wa tadzullu fii bathnii……….

Engkau sombong di atas perutku, sedangkan engkau akan hina di dalam perutku…………..!!

Wa tamsyii ‘alaa zhahrii wa taqa’u haziinan fii bathnii….

Engkau berjalan-jalan di atas punggungku, sedangkan engkau akan jatuh dalam kesedihan di dalam perutku…..!!

Wa tamsyii fii nuurisy syamsi wal qamara was siraaj ‘alaa dzahrii wa taqa’u fizh zhulumaati fii bathnii………

Engkau berjalan di bawah cahaya matahari, bulan, dan lampu, sedang engkau akan berada di tengah-tengah
Kegelapan di dalam perutku……………….!!!!

Wa tamsyii ‘alal majaami’I ‘alaa zhahri wa taqa’u wahiidan fii bathnii………

Engkau berjalan-jalan bersama orang-orang, sedangkan engkau akan tinggal sendirian di dalam perutku……!!

Lalu sebab siapa …………….

Ya Robb……… kelalaian kami mengisap seluruh darah di diri
Tidak ada hal yang kami harapkan kecuali Engkau Yang mengampuni dosa-dosa kami………….

Tidak terbayang oleh kami bahwa buruknya kami akan Engkau wujudkan di kubur kami.

Ampuni kami, ya Rabb…. Ampunilah kami…………..

***********************
~~Ummi~~

0 komentar:

Posting Komentar