Rabu, 04 Januari 2012

::Jangan ada lagi duka::

siang menghampar diantara waktu
ku tatap dirimu dalam luang waktuku
dalam bingkai kaca, di lembah dedaunan
adakah katamu dalam goresan tinta biru

ku titipkan salam rindu pada pucuk pucuk hijau
ku sampaikan kata pada helai helai ranting
ku kirim sejuta makna, pada aksara yang tertuang pada dahan
ku sampaikan sajak pada tarian cahaya siang

ku mencarimu dalam tumpukan kertas, kosong
kau ada dalam tumpukan syair........
mengurat rasamu dalam tetesan tinta
di atas kanvas kering terbuat dari ilalang

ilalang dan rerumputan tertiup angin
membawa kabar, tentang seikat dukamu
membawa tetes tetes embun di matamu
lara membebat jiwa dan ragamu

ku menyentuhmu dalam dinding hati
ku selimuti dirimu dengan secawan madu
mengajakmu tersenyum dalam satu alur cerita
segenap rasa, sejenak memaknai apa arti duka

jangan biarkan embun di matamu terus menetes
mengembun hingga membentuk danau kedukaan
yang semakin dalam, lindap cahaya mentari
lalu hilang terbawa duri duri

ku petik satu bintang untukmu
agar terang paras cantikmu
menemanimu dalam gulita hati
menuntunmu bersama bintang selaksa tanganku

ku ikat kuntum mawar untukmu
agar harum tubuhku ada di jiwamu
pengobat rindumu yang membiru
dalam desah nafasku kau ada dalam nadiku

karena ku ibu dan kau anakku
Hilya' ku

~~ummi~~

0 komentar:

Posting Komentar