Jumat, 01 November 2013

:: Isya ::

membuka tirai isya'
masih ada isak tangis
tertulis di lembar daun kamboja
setetes tinta melukis tragis

menyulam amarah dalam darah
amuk luka diantara nadi
biar semua terbalut kafan merah
terbujur kaku di pangkuan duri

额第四可测哇
30。10。13

:: Dhuha ::

pagi bergulir tanpa ragu
dalam gigih jiwa menepis belenggu

tetaplah berdiri walau rapuh menyapa
gelarlah selembar mushaf di waktu dhuha

menekuni langkah di serambi waktu
bersa'i antara fajar subuh hingga dhuha menyapa rindu...

~~ Ummi ~

Senin, 21 Oktober 2013

:: Bait-bait Rindu ::

di tapal batas 
menulis bait bait rindu
bertinta air mata syahdu

buncahan cinta
beri setitik cahaya
dalam gulita tak berkesudahan

walau lidah kelu
tangan menjadi kaku
izinkan ku melukis wajahMu
dalam bening hening sajakku

izinkan ku melepas rindu
di altarMu dalam tangis tergugu
dalam bilangan cintaMu, aku bisu

Wujud..
Qidam
Baqo
Muhallafatu lilhawaditsi
Qiyamuhu
Binafsihi
Wahdaniyah
Qudrat
Iradat
Ilmu
Hayat
Sama
Basyar
Qalam
Qodiran
Muridan
Aliman
Hayyan
Sami'an
Basyiiran
Mutakkaliman

:: Hujan ::

hujan basahi bumi
menyentuh hati
kilat cemeti
sunyi ini
sudahi
janji
dini
ni'i
ni
i!
!

:: Hijau Senja ::

mengenang hijau senja
mereguk kerinduan

melipat memori pada rona saga
di balik mekar bunga bunga euporbia

meletakkan segala rasa di bebatuan tanpa rupa
berteriak pada langit terselip diantara mega mega

akankah cerita ini menjadi buku
atau hanya kepul asap yang hilang diterpa angin

jerit itu semakin lengking terbawa elang
membawa binar mata yang tak lagi teduh

mungkin ku tak mampu
memberi renjis tulus padamu

karena aku
bukanlah samudra kesabaran

~~
Lubuy. 20.10.13

:: Melukis Wajahmu ::


begitu rindu bergumul dalam jantung
ingin menatap senyum indahmu

tik... tik... tik....
air mata jatuh satu satu

baru kemaren menimangmu
kini kau menjelma menjadi kupu kupu

tak pernah kau tahu
jauh di lubuk hatiku ku ingin selalu memelukmu

ku punguti tetes tetes embun
ku lukis wajahmu dalam balutan kerinduan

hilyaku
bidadariku

:: Mentari Pagi ::

masih dapat ku sapa mentari
penghias indah pagi ini

tergolek menatap tirai jendela
seberkas rona jingga telah menyapa

ada sepotong kenang yang tertelan
diantara serak kertas di peraduan

tersenyum pada embun yang bertandang di dedaunan
suara prenjak bertengger di dahan mangga

bercerita tentang menit menit pagi yang akan pergi
mengantar siang ke pelukan senja di balik perigi

dan aku
masih menunggu pelangi menghampiri
membawakan selendang bidadari
mengajak terbang dan menari

jika esok masih tersisa nafas
ku akan melukis wajahMu dengan putih puisiku...

Minggu, 13 Oktober 2013

:: Fuse in the Garden of Love Script ::

unreadable series of letters in the papers on the horizon
read the wording into a story

enthroned elegy and feel full of love
in the physical world is full of letters, etched in between the sheets of paper

the sun shines bright, warm veil of life in color
The cool breezy wind that scratched when every heart,

amazed at the white clouds that spell
a sentence of love, carved a name and a beautiful face

echoed throbs your heart shining in the corner angle cloudy
your line formations on top of the mountain

I read your story up to heaven
the endless beautiful, until I collapsed liver

lay flowers blooming in a million characters
scent on every word, fragrant to the heart

feelings welled up into seventh heaven
you got to fly up to my tuk could not say the word

looked at all the beauty in verbal implication
decomposes love to hear all the noise in the cool clear lake nirvana ............

talked, joked in a row of characters
smiling crying in the droplets of ink droplets

you take my fingers dance across the canvas of glass
persuade the day that the indeterminate

took in all the stories of life in a world of words
and you were always there in a row of characters

chatting with time in the park script
making love in love with words that are spelled

~~ummi~~