dalam reruntuhan jelaga malam
ada sekeping hati yang meringkuk dalam sunyi
menyendiri diantara tumpukan kertas
ada segores luka yang tak kunjung hilang
ada torehan darah dalam hati yang penuh sesak
berbagi jiwa dalam istana sangkar merah
waktu yang terus kutapaki
dalam rumpun bambu dan ilalang
sebatas pandang, dalam keharmonian
entah apalah ini, ronta jiwa terus berjalan
biarlah tetap ada semerbak harumnya
walau tinggal sekeping hati
hingga hening malam ini
~~ummi~~
0 komentar:
Posting Komentar