Bening gurat cinta di rona jingga
Temaram dalam belantara jernih telaga
Berjalan hampir di tapal batas
Melalui tebing terjal, gunung gunung
Lembah, ngarai, debu dan ilalang
Menyapu kehidupan yang timbul tenggelam
Dalam letih waktu berbalut kasih
Memandang cinta di hamparan cakrawala
Semburat jingga pada bait bait puisi mahadewi
Dalam selendang bianglala, warna warni penuh pesona
Cinta di ujung senja, mengantarkan sejuta aksara dalam cerita cerita
Terlukis segala cinta,indah, nestapa,duka, haru, biru, kelabu dan jingga
Tertata dalam tatanan mahligai yang tak pernah bosan
untuk mengusungnya dalam beranda hati dan jiwa
Cinta di ujung senja, menampik kronologi waktu yang semu
Menjelma segala kasih dan cinta menjadi nyata dan mempesona
Kau hadir di setiap waktu, menyambut peluhku pada hari
Menyentuh jemari dalam segala situasi, walau pedih peri
Terkadang ombak menghantam dinding dinding hati
Mengikis segumpal rasa yang tertanam di dalam diri
Beliung dan topan memporak porandakan seisi negeri jiwa
Melimbung jiwa, mengontai sukma, terdampar bersama ilusi
Terkadang jiwa melanglang jauh ke negeri impian lain
Namun jiwa menggugah dalam lena mimpi
Terjaga dalam senyum manis yang terkulum di belah bibir indahmu
Ku genggam jemarimu, hingga ujung waktuku
Sampailah aku di tapal batas melangkah tanpa jemu
Cinta di ujung senja, bersama waktu menyibak segala nestapa
~~ummi~~
0 komentar:
Posting Komentar