Selasa, 09 Mei 2017

:: WAJAH SUBUH ::

fajar masih menyisakan rindu
tentang wajah malam yang teduh
kokok ayam menyela tanda subuh
jingga magenta membayangi langit

entah ini subuh keberapa
mengabarkan geliat hidup
setia menyapa walau kita acuh
tak hirau adzan memanggil riuh

apakah kita masih menarik selimut
membebat tubuh dengan gumul dusta
sementara shalat pertama musti didirikan
mencakar semua kemustahilan yang dihadirkan semesta

rindu tak berpaling
resah hanya sekelebat ingin
yang lewat terkadang menjadi beku
sesal datang dikemudian ketika dzuhur datang

Oh jiwa yang tenang
air mata pembangun khusyu
ketika alif bertemu dengan lam tasjid
dan hu mengakhiri ucap dan lafadzlafaz
kecamuk mengalir mengikuti alirannya,  cahaya di jiwa

setu,  8. 05. 17

0 komentar:

Posting Komentar