menggema dalam lubuk sanubari
membentuk segumpal rasa yang tak jua mau sirna
Kau ada membentuk glomus dalam jiwa
yang lekat melekat, sulit untuk di pendar
hadir~Mu gladiator yang mengalahkan sukma
tak terasa aku makin terseret dalam pembuluh cinta~Mu
menggeser segala inginku, menghapus segala jelaga di hatiku
mendekap erat seluruh rasaku, mengajak ku bercumbu pada samudra cinta~Mu
ku bersimpuh di kaki langit~Mu
memanggil~Mu karena besar rasa cintaku tertumpah ruah
ku merindu rindu pada samudra ridho~Mu
yang tak habis dan terkikis oleh jarak dan waktu
lihat air mata ini mengalir menganak sungai
biarkan aku luruh dalam tangis haruku, karena ku mencintai~Mu
aku hanya sebutir debu yang hadir di pelataran senja~Mu
tatap aku, agar ku mampu memujamu dalam ruang waktuku
ajarkan aku mencintai~Mu,
karena tak ada yang terbaik dalam mencintai,
kecuali Engkau mencintai diriMu sendiri
ajarkan aku memuja dan memuji~Mu
karena tak ada yang terbaik dalam memujiMu,
selain engkau memuji diri~Mu sendiri
sentuh hatiku
sentuh sukmaku
sentuh ruhku
sentuh ragaku
sentuh jemariku
ajaklah aku menari seperti kupu kupu
mengarungi lautan kasih~Mu
menggores aksara pada kanvas kanvas perindu
mendulang segala rasa pada nurani dan jati diri
jika aku mencintai~Mu
~~ummi~~
0 komentar:
Posting Komentar